Sayyidah Fathimah s.a. dilahirkan pada hari Jumaat pada tanggal 20 Jumadits-Tsani, tujuh tahun lapan bulan sepuluh hari sebelum Rasulullah hijrah, atau tahun 603 Masehi. Ketika Khadiah dinikahi Rasulullah, beliau dijauhi oleh wanita-wanita Quraiys, bahkan mereka sampai memutus silaturrahmi dengannya. Mereka berkata, "Mengapa wanita kaya seperti Khadijah mau mengawini laki-laki biasa dan faqir seperti Muhammad".
Ketika Khadijah mau melahirkan putrinya Fathimah, wanita-wanita Quraiys tidak mau menolongnya. Ketika dimintai tolong, mereka menjawab, "Karena kamu tidak mau mendengarkan perkataan kami dan tetap mengawini Muhammad, laki-laki miskin dan tidak mempunyai apa-apa itu, sekarang, kami tidak mau membantumu. Kami tidak akan memperhatikanmu serta kami tidak akan mengabulkan permintaanmu".
Khadijah tentu sangat kecewa mendengar jawaban mereka karena dia harus menjalani masa-masa persalinan sendirian. Namun, diriwayatkan bahwa secara tiba-tiba, ada empat wanita masuk ke dalam kamarnya dan mendekatinya. Khadijah menduga bahwa mereka adalah wanita-wanita dari Bani Hasyim.
Salah satu dari mereka berkata, "Wahai Khadijah, kami adalah utusan Tuhanmu. Kami adalah wanita-wanitamu. Aku adalah Sarah dan ini Asiyah binti Muzahim, temanmu di surga. Itu adalah Maryam binti Imran, dan yang satu lagi adalah Kultsum, saudaranya Musa bin Imran. Kami datang untuk menolongmu." (Biharul Anwar: VI, halaman 342, riwayat nomor 79).
Salah satu dari mereka duduk di sebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri. Satu lagi di ujung kaki dan yang satu lagi di belakang kepala Khadijah. Mereka menolong Khadijah ketika mau melahirkan putrinya Fathimah. Pada hari itu, Fathmah dilahirkan ke dunia dalam kaadaan suci dan bersih. Dari wajahnya terpancarkan cahaya sampai menerangi ke dalam rumah-rumah penduduk Mekkah dan menerangi seluruh tempat di sekitarnya. Pada waktu itu, masuk ke dalam rumuh Khadijah sepuluh wanita bidadari. Setiap orang membawa bejana yang di dalamnya berisi air yang diambil dari Al-Kautsar di surga. Wanita yang ada di hadapan Khadijah mengambil salah satu air itu dan memandikan Fathimah dengan air itu. Ia mengeluarkan dua handuk putih yang lebih putih dari susu serta menebarkan wewangian yang lebih wangi dari minyak misik. Satu handuk ditempelkan di badan Fathimah, dan yang satu lagi di kepalanya.
Tiba-tiba Fathimah yang masih bayi itu mampu berbicara. Ia berkata, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan ayahku adalah utusan-Nya. Aku bersaksi bahwa suamiku adalah awliyaullah dan anak-anakku adalah cucunya Nabi."
Kemudian, beliau mengucapkan salam kepada empat wanita yang ada di sekelilingnya dengan menyebut nama mereka satu persatu. Setelah semuanya selesai, wanita-wanita itu meninggalkan rumah Khadijah... (oleh: Fahmi Al-Jufri)
Thursday, April 23, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Koreksi tahun krlahiran siti fatimah adalah 5 tahun sebelum kenabian. Atau 15 tahun sebelum hijrah. Pada saat Rosululloh berusia 35 th, pada saat terjadi konflik peletakan batu hajar aswad yg ditengahi oleh baginda Rosululloh.
ReplyDelete