Pada suatu hari ketika Rasulullah SAWW sedang bersama Imam Ali a.s serta para sahabatnya duduk di satu tempat. Malaikat Jibril turun dari langit menemui Rasulullah dan berkata, "Allah menyampaikan salam kepadamu dan memberi perintah kepadamu untuk menjauhi istrimu dan tidak datang ke rumahnya selama empat puluh hari". Kemudian Rasulullah melaksanakan apa yang dikatakan Jibril kepadanya. Beliau berpuasa selama empat puluh hari dan malam harinya hanya dipenuhi dengan ibadah kepada Allah. Ini semua dilakukan oleh Rasulullah di rumah Sayyidah Fathimah binti Asad, ibunda Amirul mukminin Ali bin Abi thalib a.s.
Pada suatu hari Rasulullah memerintahkan Ammar bin Yasir untuk menemui Khadijah di rumahnya dan menyampaikan pesan Rasulullah kepadanya. Ammar menyampaikan pesan tersebut dan berkata kepada Khadijah, "Rasulullah tidak bisa datang ke rumahmu karena diperintah oleh Allah, bukan karena ada kesalahan darimu. Beliau juga memerintahkanmu untuk selalu mengunci pintu rumah di malam hari dan memperbanyak istirahat. Beliau sekarang ada di rumah Fathimah binti Asad sampai ada perintah selanjutnya dari Allah SWT".
Empat puluh hari kemudian, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah menyampaikan salam Allah kepadanya. Malaikat Mikail membawa korma dari surga, satu tangkai anggur dari surga, serta satu gelas air surga untuk buka puasa Rasulullah. Kemudian Jibril berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulallah, Allah memerintahkanmu untuk berbuka puasa dengan buah-buahan ini".
Biasanya, ketika hendak berbuka puasa, Rasulullah selalu memanggil orang lain untuk berbuka besama, tapi pada malam itu beliau memerintahkan Ali a.s untuk menutup pintu agar tidak seorangpun melihatnya. Beliau tidak memperbolehkan siapapun saja masuk ke dalam rumahnya karena Rasulullah diharuskan untuk memakan makanan tersebut sendirian. Rasulullah pada malam itu berkata: "Pada malam hari ketika aku pergi miraj ke surga, Malaikat Jibril memberiku apel yang diambil dari salah satu pohon apel di surga dan aku memakannya. Ketika aku sampai ke bumi, aku tidur dengan istriku Khadijah kemudian Khadijah hamil hingga lahirlah Fathimah. Karena itu, setiap aku rindu bau surga, aku selalu mencium Fathimah. Tidak pernah terlihat darinya darah haid atau nifas dan najis yang lain. Karena ini pula ia diberi nama haura insiyyah.
Pada umumnya, manusia diciptakan ke dunia dari dua unsur. Yang pertama adalah unsur materi, yang kedua unsur non materi atau ruhani. Manusia mempunyai perasaan, badan, serta anggota tubuh seperti tangan kaki, mata, dan lain-lain. Adapun badan manusia di dunia ini terbuat dari air mani yang dihasilkan dari bahan-bahan yang ada di dunia dan akhirnya bahan-bahan tersebut berasal dari tanah. Tetapi, kalau kita meneliti hadis-hadis tersebut di atas, nutfah yang membuahkan Sayyidah Fathimah bukanlah dari bahan-bahan yang ada di bumi melainkan dari buah-buahan yang di ambil dari surga. Eksistensi badan Sayyidah Fatimah adalah dari badan Rasulullah, tempat kemuliaan dan keagungan. Badan Sayyidah Fathimah tercipta dari buah yang diambil dari surga. Karena itu, salah satu nama beliau adalah Haura insiyyah, yang mengisyaratkan bahwa dalam penciptaannya, beliau seperti wanita-wanita yang ada di surga (hurrul 'ain) Karena ini pula Sayyidah Fatimah terbebas dari polusi jasad, tidak sebagaimana yang di alami oleh cucu Adam lainnya. Beliau tidak seperti wanita-wanita yang lain yang mengalami haid nifas.
Thursday, April 23, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment